8/08/2008

MOTIVASI DIRI 4

WADAH RENDAHAN
Adalah keliru meyakini bahwa pemimpin besar adalah diatas orang lain. Paradoksnya, kebesaran datang dari mengetahui bagaimana bersikap rendah hati dan kosong, menerima serta melayani.
Bayangkan kuasa kehidupan itu seperti air disungai dan di laut. Laut yang lebih besar dari pada sungai, terletak di bawah, terbuka dan menerima. Sungai yang deras memasuki laut, teresap dan diubah.

Atau bayangkan pemimpin itu feminism, berbaring dibawah dan terbuka, kosong dan menerima. Anggota kelompoknya maskulin, diatas, tegang dan penuh. Yang feminism menerima yang maskulin dan menyerap getaran maskulin. Tidak lam kemudian yang feminism menyelimuti yang maskulin, yang maskulin kehabisan energi menjadi lunak dan tuntas.
Pemimpin yang bijaksana melayani, menerima, mengalah, mengikuti. Getaran anggota kelompok mendominasi dan memimpin, sementara sang pemimpin mengikuti. Tetapi tidak lama kemudian kesadaran kesadaran sang anggotalah yang di ubah, getaran sang anggotalah yang teratasi.
Hubungannya timbale balik. Adalah tugas pemimpin untuk menyadari proses anggota kelompoknya ; adalah kebutuhan anggota kelompok untuk di terima dan di perhatikan.
Keduanya mendapatkan adapa yang mereka butuhkan, kalau sang pemimpin memiliki hikmat untuk melayani dan mengikuti, terbuka dan di bawah.

1 comments:

  1. seandainya pemimpin kita bijaksana tentu nageriini tak begini jadinya...sukses ya

    ReplyDelete